Nasionalisme Yang Mulai Memudar



Selamat Hari Kemerdekaan RI ke-69, MERDEKAA!!


Sebenarnya ada banyak hal lain yang ingin saya tulis dan topik lain yang ingin saya luapkan. Tapi mumpung sedang momen 17-an, apa salahnya saya posting sebuah postingan dulu, betul?
Begini ceritanya, hari kemerdekaan ini saya manfaatkan untuk mendapatkan "kemerdekaan" juga dengan bangun lebih siang alias jam 11 siang. well, rasanya benar-benar merdeka, haha.
Tapi yang bikin miris adalah, dilingkungan tempat tinggal saya, sepertinya rasa nasionalis sudah mulai memudar. Tak ada palang-palang bendera, tak ada hiasan-hiasan jalan warna-warni, tak ada bendera-bendera plastik kecil bergelantungan di gang-gang. bahkan, tak banyak warga yang memasang bendera kain dengan tiang di depan rumah-rumah mereka.
Mulai dari seminggu sebelumnya, 3 hari sebelumnya, bahkan 1 hari sebelum 17 Agustus pun, nihil.
Tapi untungnya masih ada hiburan seperti beberapa lomba khas 17an di lapangan sana. Hanya saja. karena saat ini sulit mendapat pohon pinang, lomba panjat pinang pun diganti dengan lomba panjat batang bambu. Ya, batang bambu yang agak besar dan tidak terlalu tinggi.
Saya sudah tidak lagi antusias mengikuti lomba-lomba tersebut seperti dulu kala, bahkan menonton acaranya pun saya tidak. Alasan saya? jaga toko dan cari uang.
"Kok bisa? kenapa tidak libur saja barang sehari, nikmati momen ini dan rehatlah sejenak. Renungkan makna kemerdekaan dan jasa para pahlawan."
pertanyaan ini saya sendiri yang buat. Saya pun tidak habis pikir. Lalu ketika saya renungkan lagi, mungkin ini jugalah pertanyaan untuk para orang-orang yang nasionalisnya mulai memudar tadi, mereka,.. kita terlalu sibuk mencari jati diri dan kekayaan, tanpa mempedulikan sejarah... dan beban pikiran.
lho?
Yah, ga nyambung, nanti deh saya edit lagi. lagi malas juga ini sebenarnya mau nulis..haha.
dah.
Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This Share on Google Plus Share on Tumblr