Beberapa minggu atau bulan kebelakang (bahkan sampai sekarang), iklan seperti dibawah pasti pernah kamu lihat di forum, sosial media dan situs lokal apapun. Ya, itu adalah iklan dari situs Lazada ketika mereka menjual secara eksklusif smartphone Xiami Redmi 1s. Memang sih sebelumnya Xiaomi ini sudah masuk pasar Indonesia tapi masih sebatas black market dan tidak jelas garansi dan asal-usulnya. Selain itu, harga pasaran pun masih sekitar 2jt. Ketika Lazada mengumumkan iklan diatas, semua orang terkejut. Lebih lagi mereka yang sudah membeli duluan di seller lain dengan harga jauh lebih mahal.
Smartphone merk Xiaomi memang belum begitu terkenal di Indonesia. Tapi bagi saya dan para pemerhati gadget lain mungkin, Xiaomi ini adalah smartphone idaman yang sempurna. Kenapa? Jika dilihat dari spesifikasi, riview dan harga jual, Xiaomi itu benar-benar wah.
Perbandingan dari spesifikasi mungkin banyak yang masih kurang mengerti tapi akan saya kasih gambaran seperti ini: Spesifikasi yang ditawarkan smarphone Xiaomi Redmi 1s ini saja contohnya, harganya cuma 1,5 jutaan, tapi bisa sebanding dengan spesifikasi smartphone yang merek lain jual seperti Samsung atau Sony seharga 3-5 jutaan. Atau Xiaomi MI3 seharga 3,5 jutaan mungkin sebanding dengan smartphone Sony atau Samsung yang harganya 7jutaan.
Biasanya orang tidak mau membeli merk yang mereka rasa belum terkenal, apalagi berasal dari China. Tapi siapa sangka, Xiaomi adalah rajanya smartphone di China saat ini. Di tingkat dunia, Penjualan Xiaomi sudah berada di peringkat 3 dunia, dibawah Samsung dan Apple. Xiaomi bukan menjual smartphone yang "abal-abal" yang sering kita sangka dari kebanyakan produk China. Mereka mencoba menjual produk yang serius dan sungguh-sungguh. Dan mereka pun berhasil.
Kembali ke masalah Flash Sale. Ini mungkin bakal panjang..
Di awali dari keinginan mengganti xperia miro saya yang makin ketinggalan. Saya pun akhirnya bertemu Xiaomi dari review sebuah forum. Awalnya target saya adalah Xiaomi MI3 tapi kemahalan. Saya pun tertarik dengan Redmi Note, tapi sepertinya ukurannya bakal kebesaran. Akhirnya saya bertemu Redmi 1s. Kebetulan sekali, beberapa hari kemudian, iklan Lazada pun muncul dimana-mana mereka menyuruh calon pembeli untuk mendaftar antrian selama seminggu sebelum rilis. Mereka akan menjual secara khusus tapi hanya dalam waktu satu jam. Siapa cepat dia dapat.
Sebenarnya saya kurang senang dengan iklan yang muncul dimana-mana itu, karena bakal banyak orang yang tahu akan flash sale ini nanti dan saingan bakal tambah banyak.
Sehari sebelum rilis, saya membaca info bahwa yang mendaftar menjadi calon pembeli sudah sekitar 65ribu orang, sedangkan Redmi yang bakal dijual hanya 5ribu unit. Saya pun cemas, gelisah dan tidak sabar.
Hari itu pun tiba, saya mencoba peruntungan dengan pemikiran bahwa ga apa-apa tidak dapat pun, saya masih bisa beli di reseller walau harus menambah biaya sedikit lebih mahal.
Sayangnya, Ketika penjualan dibuka, server Lazada langsung down 2 menit setelah waktu pembukaan. Jelas saja, sistem siapa cepat dia dapat seperti ini sangat tidak cocok dengan antusiasme puluhan ribu calon pembeli dan hanya dibuka 1 jam saja.
Beberapa kali laman Lazada menampilkan pesan server sibuk yang membuat Twitter pun sempat ramai karna twit kekesalan calon pembeli. Tapi saya terus coba dan tidak beralih dari komputer sedetik pun. Ketika itu saya berhasil namun laman kembali sibuk. Saya anggap percobaan itu gagal, namun tiba-tiba saya mendapat e-mail dan sms dari Lazada untuk segera melakukan pembayaran. Awalnya saya ragu, tapi setelah cek ke atm, nama pemilik rekening tersebut benar punya perusahaan Lazada. Saya nekat dan saya transfer. Kurang dari sejam kemudian saya mendapat e-mail konfirmasi bahwa pembayaran dan pembelian sukses. Barang akan segera dikirimkan. Hahaha, saya bisa bernafas lega. SAYA MENANG!
Benar saja, esok harinya sebuah paket berisikan smartphone yang sedang heboh saat itu tiba. Saya adalah salah satu pembeli beruntung dari 65ribu orang di flash sale pertama. I am the choosen one!
Masalah lain dari para pembeli yang berhasil mungkin adalah ketersediaan Anti gores dan casing pelindung yang harus dibeli dari penjual lain. Kenapa jadi masalah? karena para penjual antigores dan casing pun diburu ribuan orang juga. Banyak penjual yang mengaku kehabisan stock berkali-kali.
Haha, emang dasar...
Saya aja karena kelamaan mencari dan ga ketemu, jadi hilang semangat beli casing. Sekarang antigores pun pake yang guntingan saja, haha..