Review ini akan saya buka dengan cerita Trip ke Sukabumi hari minggu kemarin (7 Juni 2014). Hari itu saya bikin personal rekor baru untuk bersepeda terjauh yaitu 65 Km (maklum amatir, PR masih rendah).
Masih teringat di pikiran saya tentang bersepeda jauh ke sukabumi tahun lalu yang berjarak sekitar 50 Km-an. Saat itu saya mengambil rute jalan utama. Tapi minggu kemarin, saya ambil rute yang lebih sepi yaitu jalan pelabuhan II.
Tahun lalu, saya masih pemula sekali, dari mulai ga tau tips dan trik, bike fit, serta masih dengan pedal flat biasa. Saat itu mungkin stamina juga masih kurang sehingga saya sangat kecapean hingga besoknya pegal-pegal dan ga enak badan.
Tapi minggu kemarin rasanya berbeda, saya tidak begitu cape padahal jaraknya lebih jauh (walau akhirnya saya menyerah di Km 57an karena mengambil rute baru lagi dan ketemu tanjakan 14%, akhirnya sampai pulang otot betis dan paha naik). Saya juga berhasil bikin 2 rekor King of Mountain (KOM) di Strava. Saya bisa bertahan gowes tanpa berhenti lebih jauh dan lebih lama.
Ada bebeapa faktor yang saya anngap mempengaruhi peningkatan saya, pertama saya lebih banyak membaca dan menonton tips dan teknik yang baik dalam bersepeda. Kedua Saya melakukan Bike Fit lebih akurat. Ketiga saya sudah sedikit lebih banyak latihan. Keempat adalah upgrade sepatu dan pedal ke jenis Clipless.
PEDAL SHIMANO R540
SPECIALIZED SPORT SHOES
Clipless pedal menjadi hal utama yang di gunakan kebanyakan pesepeda Road Bike. Clipless pedal memiliki sistem yang membuat kaki pesepeda konstan dan melekat pada pedal sepeda. Katanya, ini bisa meningkatkan power dan kecepatan sepeda. Juga meningkatkan efisiensi tenaga yang dikeluarkan untuk mengayuh sepeda.CLIPLESS
Simpelnya, bayangkan anda bersepeda dengan pedal flat biasa. Ketika anda ingin sprint atau ketika anda sedang besusah payah ditanjakan, kadang tapak sepatu bisa bergeser atau meleset dan membuat kekhawatiran, dalam kasus parahnya, kaki tergelincir dan lepas dari pedal. Bisa jadi bahaya.
Hanya saja, untuk menggunakan clipless pedal, tentunya anda juga perlu sepatu cleat khusus. Sepatu ini mempunyai lubang baut dibawahnya untuk memasangkan cleat. Cleat adalah alat bantu agar kedua bagian dari sepatu dan pedal bisa menyatu.
cleat dan sepatu
Dengan Clipless pedal, hal itu tidak lagi perlu dikhawatirkan. Selain itu, clipless pedal juga bisa membuat kayuhan 360 derajat. Ketika kaki kanan mendorong ke depan bawah, kaki kiri bisa menarik ke atas belakang. Power putaran akan menjadi lebih besar.
clipping-in
Bagi pemula (seperti saya) menggunakan clipless pedal masih membuat was-was dan paranoid. Karena setiap saat takut memikirkan jika tiba-tiba harus berhenti. Padahal sebenarnya melepas cleat itu mudah, yang sulit adalah memasangnya.
clipping-out
Untuk Sepatu, kenapa saya memilih Specialized Sport? Well, alasan utama saya adalah budget tentunya. Untuk sepasang sepatu clipless, kita pelu merogoh kocek mulai sejutaan. Ini bukan angka kecil. Maka dari itu, sengaja saya mencari-cari info sepatu yang harganya dibawah sejutaan. Ketemulah beberapa tipe Shimano dan Specialized Sport ini.FITTING CYCLING SHOES
Walaupun sudah ketemu, mencari penjualnya pun lumayan susah. Yah, maklumlah Indonesia. Setelah ketemu penjual, giliran mencari nomor sepatu yang susah. Duh!
Sebelumnya saya sempat fitting ke outlet Rodalink. Sayang ukuran sepatu saya tidak ada disana. Saya biasanya pakai No. 40, yang ada hanya nomor 42, jelas kebesaran. Waktu itu saya disarankan oleh Rodalink kalau mau ambil sepatu Shimano, sebaiknya ambil satu nomor lebih besar. Ah, masa? Saya penasaran dan tanya-tanya di forum sepeda.
Memang banyak yang menyarankan begitu. Karena saya berencana membeli online, ini membuat saya ragu. Kebanyakan toko online tidak punya stok nomor. Jadi kalau-kalau nomor tidak pas, mereka tidak punya gantinya. Waduh.
Ketemulah penjual sepatu Shimano No.41 warna hitam. Ketika hendak ambil, saya berpikir lagi. Sebenarnya saya ingin ambil warna putih. Lalu saya dapat penjual Specialized Sport ini. Pas sekali, Nomor 40 dan warnanya Putih. Tapi tetap saja, saya masih ragu. takut terlalu sempit.
Mulailah saya gugling dan menemukan postingan ini. Dari sana saya mulai beranggapan bahwa pas lebih bagus daripada "gede dikit". karena power kita tergantung disana.
bukannya Semakin ngepas, semakin bagus ketika dorong tarik di putaran pedal? ya kan.
Setelah Mantap lalu saya order sepatu tersebut. Alhasil, saya benar. Ukurannya "Fit" alias sangat pas. tapi tidak kekecilan. Yang jelas harus tidak ada ruang di depan jari dan dibalakang tumit.
Jadi, sepatu sepeda itu Idealnya harus ngepas depan belakang biar tidak ada gerak geser-geser ketika pedaling. Akibatnya bisa lebih parah daripada kesemutan yaitu lecet.
Pokoknya kalau mau ambil sepatu, dan sempat tes fitting ditempat, ya ambil yang nyamannya saja. Catatannya tidak boleh ada ruang di depan dan belakang kaki.
Perlu diingat sepatu sepeda bukan sepatu lari, sepatu sepeda tidak dipakai jalan banyak, hanya dipakai sambil duduk saja. Jadi ga perlu "gede dikit".
Pedal R540 saya rasa sangat cocok untuk pemula. Pertama karena harganya terjangkau dan tidak terlalu berat. Cliping in-out juga mudah, tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Banyak orang bilang clipless pedal itu sedikit menakutkan karena bisa bikin jatuh bodoh. Jika kita lupa melepas clip pada saat berhenti, maka kaki akan tetap menempel di pedal dan membuat kita miring dan jatuh. Untungnya sejauh ini saya belum mengalaminya.REVIEWS
Tidak banyak yang bisa saya review dari pedal shimano karena memang produk ini adalah produk standar. Cliping-in dan cliping-out biasa saja. Tidak mudah dan tidak sulit.
Perbedaan dengan produk premium atau yang lebih mahal dari ini biasanya adalah dari segi beratnya. Mereka lebih ringan bobotnya. Tapi kalau untuk pemula, berat segini masih tidak masalah (sekitar 660gram sepasang).
Untuk Sepatu Specialized Sport. Material tapak sepatu sangat keras yang artinya bagus. Sehingga power kayuhan lebih bertumpu ke pedal karena sepatu tidak fleksibel/melengkung-lengkung. Semakin kokoh tapak sepatu itu semakin bagus.
Tali Strap melekat kuat. Bagian dalam lunak dan lembut. Yang paling penting adalah banyak ventilasi udaranya.
Karena Saya ambil nomor yang Fit, efeknya awalnya mungkin adalah kesemutan setelah sejam lebih bersepeda. Solusinya adalah dengan mengendurkan sedikit tali strap nya.
Kekurangannya ada pada karet bawah tapak sepatu bagian belakang. Desainnya terlalu tipis sehingga bisa mudah lepas (sekarang sih belum, mungkin suatu saat bisa). Dan karena itu juga, berjalan dengan sepatu ini harus lebih sedikit hati-hati, jika tidak bisa terkilir.